FPRB Segoroyoso Gelar Rapat Koordinasi Optimalkan Kesiapsiagaan Bencana

Segoroyoso (18/05)– Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kalurahan Segoroyoso menggelar rapat koordinasi untuk membahas penanganan banjir yang kerap melanda wilayah Srumbung. Fokus utama rapat adalah mencari solusi konkret untuk membuat pengalihan jalur air sebagai upaya mitigasi banjir jangka pendek.
Rapat yang dihadiri oleh Jagabaya Kalurahan Segoroyoso, Babinsa, pengurus dan anggota FPRB Kalurahan Segoroyoso ini juga membahas beberapa agenda penting lainnya terkait peningkatan kesiapsiagaan bencana di wilayah Segoroyoso. Salah satu poin yang mengemuka adalah permintaan bantuan kepada FPRB untuk melaksanakan kerja bakti bersih-bersih lingkungan di sekitar monumen yang ada di kalurahan. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan, sekaligus sebagai bentuk kesiapan dalam menghadapi potensi dampak bencana.
Selain itu, rapat koordinasi juga menyoroti pentingnya optimalisasi sistem komunikasi dalam penanggulangan bencana. FPRB Kalurahan Segoroyoso didorong untuk segera mengaktifkan kembali perangkat Handy Talky (HT) yang dimiliki. Pengaktifan kembali HT ini diharapkan dapat memperlancar komunikasi dan koordinasi antar anggota FPRB serta dengan pihak terkait lainnya dalam memantau kondisi wilayah dan merespons cepat jika terjadi bencana.
Ketua FPRB Kalurahan Segoroyoso, menekankan urgensi penanganan banjir di Srumbung. "Banjir di Srumbung menjadi perhatian serius kita. Dalam rapat ini, kita berupaya mencari solusi jangka pendek berupa pengalihan jalur air untuk mengurangi dampaknya. Kita akan segera melakukan kajian teknis dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk merealisasikannya," ujarnya usai rapat.
Beliau juga menyampaikan kesiapan FPRB Kalurahan Segoroyoso untuk mendukung kegiatan kerja bakti bersih-bersih lingkungan monumen. "Kami siap mengerahkan anggota untuk membantu menjaga kebersihan dan keindahan monumen. Ini juga bagian dari upaya kita menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman," tambahnya.
Terkait dengan optimalisasi komunikasi, Jagabaya Segoroyoso menegaskan pentingnya HT sebagai sarana komunikasi alternatif yang handal saat jaringan komunikasi utama terganggu akibat bencana. "Pengaktifan kembali HT menjadi prioritas agar kita bisa terus memantau kondisi wilayah dan berkoordinasi secara efektif, terutama saat terjadi situasi darurat," pungkasnya.
Rapat koordinasi ini menunjukkan keseriusan FPRB Kalurahan Segoroyoso dalam mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi risiko bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan di wilayahnya. Dengan fokus pada penanganan banjir di Srumbung, pemeliharaan lingkungan, dan penguatan sistem komunikasi, FPRB Kalurahan Segoroyoso berkomitmen untuk melindungi masyarakat dan meminimalisir dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh bencana. Langkah selanjutnya adalah koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk implementasi rencana pengalihan jalur air dan pelaksanaan kerja bakti bersih-bersih lingkungan monumen.


Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin